Nggak Usah Sok-sokan Pakai Pelat Rahasia ala Pejabat, Tak Kebal Ganjil Genap

Nggak usah sok-sokan pakai pelat nomor rahasia ala pejabat supaya bebas ganjil genap. Kalau melanggar, pengguna pelat rahasia pun bakal ditilang.
Pelat khusus dan rahasia tidak bisa digunakan sembarang orang. Pelat tersebut disiapkan bagi pejabat eselon I dan II di lingkungan kementerian/lembaga dan serta intelijen TNI-Polri maupun kementerian/lembaga. Nyatanya belakangan masih ditemui warga sipil menggunakan pelat nomor ala pejabat itu.

Pengguna pelat rahasia palsu itu bertujuan agar ‘aman’ di jalan. Termasuk salah satunya kebal dari ganjil genap. Tapi perlu diketahui, pengguna rahasia tak kebal di jalan. Kalaupun melanggar ganjil genap bakal ditilang. Polda Metro Jaya juga mengingatkan agar warga sipil tidak perlu menggunakan pelat rahasia palsu guna menghindari ganjil genap di sejumlah ruas jalan Jakarta.

“Diharapkan kepada masyarakat yang tidak berkepentingan untuk tidak menggunakan TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor)/plat rahasia palsu untuk menghindari ganjil genap, dikarenakan saat ini TNKB/plat rahasia tidak kebal ganjil genap,” demikian dikutip akun Instagram TMC Polda Metro Jaya.

Sebelumnya, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Samian mengungkap ada warga sipil yang membeli pelat nomor palsu ala pejabat agar bisa aman dari pemeriksaan di jalan.

“Motifnya adalah agar aman di jalan dari pemeriksaan petugas di lapangan. Sehingga sampai saat ini pendalaman kita itu tidak terindikasi untuk pelaku kejahatan,” ungkap Samian belum lama ini.

Direktur Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri Yusri Yunus menambahkan pelat nomor rahasia dan khusus palsu itu tidak dijual murah. Kata Yusri, pembeli pelat palsu ala pejabat tersebut berasal dari kalangan berduit.

“Yang menggunakan dan membeli ini adalah orang-orang yang berduit menggunakan kendaraan mewah. Kalau ada kendaraan mewah yang menggunakan ZZ (pelat khusus), itu patut dicurigai. Kenapa? Karena persyaratan untuk mendapat nomor khusus itu mobil dinas,” katanya.