Gibran Rakabuming

Prediksi Ekonomi Jika Prabowo-Gibran Resmi Pimpin RI

Pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sejauh ini unggul di hitung cepat atau quick count Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pasangan itu memperoleh suara 57,95% dari 66,61% suara yang masuk.
Lantas, bagaimana prediksi ekonomi Indonesia jika di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran?

Ekonom Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda menilai kemenangan Prabowo-Gibran tak akan banyak mengubah nasib Indonesia. Pasalnya apa yang diusung paslon nomor urut 2 itu mirip-mirip dengan yang dikerjakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dua periode ini.

“Tentu kebijakan Prabowo-Gibran tidak jauh berbeda dengan Jokowi, genjot infrastruktur dan pembangunan fisik secara masif. Dengan strategi yang sama, saya rasa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di angka 5%-an,” kata Nailul dalam pernyataannya, Minggu (18/2/2024).

Apalagi jika komposisi menteri kemungkinan di beberapa pos sama, kebijakan yang diambil kemungkinan masih akan sama dan tidak berdampak banyak.

Nailul menyoroti kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di bawah Prabowo-Gibran. Adanya megaproyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ditambah program makan siang gratis dinilai akan membuat APBN terkuras.

“APBN akan semakin berat nampaknya jika kebijakan Jokowi dijalankan plus program baru Prabowo-Gibran dilakukan. Makan siang gratis dan beberapa kebijakan lainnya akan menguras APBN,” wanti-wanti Nailul.

“Larinya akan ke utang negara. Jika kebijakan masih ugal-ugalan, saya rasa hutang bisa naik 1,5 kali hingga 2 kali lipat di 2029. Ini yang harus kita kawal,” tambahnya.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menilai keputusan Prabowo-Gibran untuk melanjutkan program Jokowi dinilai akan membuat arah kebijakan lebih jelas bagi para investor.

“Sudah kelihatan bagaimana arah kebijakan ke depan, kalau Prabowo-Gibran kan sudah jelas melanjutkan kebijakannya Jokowi sehingga dari sisi predictability dan kebijakan sudah jelas bagi para investor,” jelas Faisal.

Faisal sendiri memprediksi ekonomi Indonesia di 2024 akan sedikit melemah ke 5%. Catatan arah kebijakan ke depan yakni kelemahan dari perjalanan 10 tahun kepemimpinan Jokowi.

“Termasuk di antaranya masalah good governance yang menjadi concern bagi sebagian masyarakat, pelaku usaha dan investor. Itu yang menjadi kekhawatiran ke depan, termasuk arah pembangunan yang punya banyak kelemahan selama 10 tahun terakhir kemungkinan akan terus berlanjut. Juga kualitas pembangunan ekonomi secara distribusi pendapatan dan penanganan masyarakat miskin yang kemungkinan besar masih akan bertumpu pada bansos dan kurang mengena kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat bawah,” beber Faisal.

admin

Share
Published by
admin

Recent Posts

Jakarta Tinggalkan Status Ibu Kota, Usia Kendaraan Dibatasi

Jakarta akan meninggalkan status Ibu Kota. Sebagai Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ), kota ini akan…

2 weeks ago

Pohon Tumbang Dekat Tanjakan Tomang Arah Jl S Parman, Lalin Padat

Hujan deras mengguyur wilayah Jakarta. Sebuah pohon tumbang di kawasan Tomang, Jakarta Barat (Jakbar). Informasi…

4 weeks ago

HUT ke-65, Titiek Beri Potongan Tumpeng Kedua untuk Prabowo

Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto menggelar acara syukuran HUT ke-65 yang juga dihadiri Ketua…

1 month ago

Sopir Bus Rosalia Indah Ngantuk Berujung Maut, ke Mana Sopir Cadangannya?

Kecelakaan tunggal bus Rosalia Indah yang terjadi di KM 370 ruas Tol Semarang-Batang terjadi akibat…

1 month ago

Saksi KPU Jelaskan Alasan Tak Cuma Pakai 1 Cloud untuk Simpan Data Sirekap

Saksi dari KPU, Yudistira Dwi Wardhana Asnar, mengatakan pihaknya menggunakan lebih dari satu penyimpanan digital…

2 months ago

Heboh Kasus Grup Penistaan Agama, Muhammadiyah Minta Menkominfo Turun Tangan

Belakangan heboh grup penistaan agama dan kini pelaku DS (19) telah ditangkap Polresta Serang Kota.…

2 months ago